Assalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
Puji syukur kita panjatkan
Kehadhirat Allah SWT, yang mana oleh-Nya telah memberikan kita nikmat yang
begitu besar yaitu nikmat Iman dan Islam, sehingga kita berkumpul pada hari
yang berbahagia ini. Selawat besertakan salam tidak lupa pula kita sanjungkan
kepada pangkuan alam Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam
kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan
sekarang ini.
Penghormatan saya kepada Dosen
pengasuh mata kuliah ini, dan kepada teman-teman sekalian. Adapun pada
kesempatan ini, saya akan membahaas sedikit tentang kasus Reklamasi Teluk
Jakarta yang baru-baru ini sedang hangat dibicarakan. Saya mengangkat kasus ini
karena banyak hal menarik yang harus dikupas dari kasus reklamasi teluk ini,
diantaranya yaitu: Untuk apa teluk ini di reklamasi, bagaimana dampaknya akibat
dari reklamasi teluk ini.
Teman-teman sekalian, sebenarnya
mengenai reklamasi itu bukan suatu hal yang baru, karena pada dasarnya kita sudah
lazim mendengar hal reklamasi ini, namun karena reklamasi yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah DKI Jakarta yaitu Bapak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ini
lain halnya dengan reklamasi lain maka kasus ini perlu dipertanyakan terutama
sekali oleh warga masyarakat di sekitar daerah teluk tersebut. Terkait dengan
reklamasi teluk Jakarta ini, banyak kemungkinan-kemungkinan yang ditimbulkan
akibat dari reklamasi ini yaitu:
Rusaknya
ekosistem laut, dengan dilakukannya reklamasi teluk Jakarta ini sebenarnya
sangat berdampak pada ekosistem laut, jadi sebelum melakukan reklamasi teluk
ini, pemerintah seharusnya menganalisis dulu secara teliti karena analisis
dampak lingkungan (AMDAL) harus di perhatikan, kalau lingkungan tidak dijaga
dengan baik maka dampaknya akan besar.
Hilangnya
mata pencaharian, tidak diragukan lagi bahwa reklamasi teluk ini sangat
berpengaruh terhadap mata pencaharian, khususnya warga sekitar teluk yang
setiap harinya biasanya bekerja sebagai nelayan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Nah sangat disayangkan sekali karena reklamasi ini nelayan semakin
susah untuk mencari ikan, karena daerah tersebut sudah ditimbun dengan tanah,
sehingga warga harus berlayar ke laut lain dan itu juga membutuhkan waktu yang
lama karena jarak tempuh sudah jauh.
Tidak hanya itu, reklamasi teluk
Jakarta ini sebenarnya hanya untuk kepentingan politik, walaupun pemerintah
daerah menyatakan bahwa reklamasi ini dilakukan untuk mengatasi banjir, namun
itu hanyalah menggunakan kesempatan saja dalam artian mengatasnamakan kepentingan
rakyat, padahal itu merupakan kepentingan pemerintah yang bersangkutan.
Demikian halnya dengan masalah mengatasi banjir, padahal reklamasi teluk ini
bukan solusi untuk mengatasi banjir, karena kemungkinan banjir juga akan
terjadi apabila teluk ini direklamasi, jadi reklamasi ini tidak efektif untuk
dilakukan, dan Menteri Lingkungan pun berpendapat bahwa reklamasi teluk Jakarta
ini tidak cocok(efektif) apabila ditinjau dari segi dampak lingkungan.
Banyak kasus terkait mengenai
pembangunan pluit city ini, karena kita lihat di media itu ada kasus suap yang
berhubungan dengan reklamasi, tetapi yang menjadi permasalahan disini yaitu
pemerintah DKI Jakarta seperti tidak ada kejadian apa-apa, pembangunannya
berjalan dengan mulus seperti yang dinyatakan di media masa, dan kasus suap ini
seperti di hindari (di tutupi), namun hal itu tidak perlu diragukan lagi karena
memang sudah jelas disitu ada permainan politik di dalamnya. Seharusnya hal ini
perlu di tanggapi oleh pemerintah pusat Indonesia, karena hal ini melibatkan
banyak stakeholder, tetapi yang disayangkan itulah sekarang ini, dikarenakan
sama-sama memilki kewenangan dan sama-sama memiliki kepentingan jadi hal ini
jelas harus dilarut-larutkan.
Sekarang ini perlu dipertanyakan
untuk siapa kebijakan itu dibuat? Banyak yang berpendapat tentang hal ini,
salah satunya yaitu menurut wakil ketua KPK yaitu Laode M Syarif, beliau
berpendapat bahwa kepentingan publik sebenarnya harus memiliki kepentingan
terhadap publik dan bukan kepentingan untuk satu golongan saja, dan bisa
dibayangkan apabila kebijakan publik dilakukan untuk kepentingan satu golongan
saja. KPK menyatakan hal ini setelah tertangkapnya Sanusi dalam kasus suap
proyek reklamasi teluk Jakarta. Reklamasi teluk Jakarta ini merupakan hal yang
luar biasa dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta, sebab ini berbasis
Internasional, mengapa demikian? Karena orang-orang yang dilakukan kerjasama
terhadap proyek ini adalah orang-orang hebat yang berasal dari luar negeri,
seperti Skidmore, Owning dan Merills dari USA sebagai Layout tata kota dan
penghijauan dan design taman central park at pluit city oleh Martha dari London, dan banyak
kita lihat di iklan terpampang bahwa reklamasi ini merupakan Kota Persembahan
yang didalamnya terdapat hunian rumah mewah, office dan Centra bisnis terpadu,
ruko dan parkiran yang luas. Dan ini merupakan kota elite mandiri terpadu yang
berdasarkan konsep kota metropolitan Internasional.
Berdasarkan
paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa proyek reklamasi teluk Jakarta ini
jelas tidak efektif untuk dilakukan, karena kegiatan pembangunan ini dibuat
dengan mengatasnamakan kepentingan rakyat diatas kepentingan politik. Jadi bila
dibandingkan dengan unsur positifnya jauh lebih sedikit dengan unsur negatif
yang ditimbulkan dari reklamasi teluk ini. Sangat disayangkan sebenarnya
mengenai kasus reklamasi ini, karena jika pembangunan pluit city ini berhasil
dijalankan maka rakyat di sekitar teluk tersebut akan terkesampingkan bahkan
tidak dapat merasakan manfaat yang dinamis dengan reklamasi ini, berbeda dengan
petinggi atau pejabat atau orang-orang hebat lainnya akan merasa lebih senang
dan puas atas hasil yang dibangun, karena mereka menjadi penghuni kota pluit
city yang sarana prasarana didalamnya sangat memadai sebab pluit city ini merupakan
salah satu kota persembahan yang dibangun di Indonesia dan memilki taraf
Internasional.
Demikian
orasi ini saya sampaikan, lebih dan kurang saya memohon maaf, dan terima kasih
atas segala perhatian, wabillahitaufik walihidayah wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar