BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada era globalisasi saat ini, peningkatan kualitas masyarakat semakin
meningkat. Baik kualitas masyarakat dari segi ekonomi, kesehatan maupun
keamanan. Dibalik itu senua ternyata masih ada juga masyarakat yang masih
mengalami kemiskinan. Keniskinan terjadi terutama pada masyarakat yang berada
dalam wilayah yang jauh dari perkotaan, seperti masyarakat pesisir pantai yang
memang mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan. Sedangkan penghasilan
sebagai nelayan itu pun, kadang – kadang masih kurang untuk mencukupi kebutuhan
hidup keluarga sehari – hari, karena mereka bekerja hanya bergantung pada
situasi alam dan penghasilan setiap harinya tidak menentu. Apabila situasi alam
memungkinkan untuk melaut maka mereka akan turun untuk melaut, dan apabila situasi
ombak yang berpotensi menimbulkan gelombang yang besar maka mereka menunda
untuk melaut.
Dengan
adanya situasi dan keadaan seperti itu maka pemerintah sedang giat – giatnya
untuk melaksanakan pembangunan nasional di segala bidang, dimana pembangunan
tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Pemabngunan nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan yang
meliputi kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk melaksanakan
tujuan nasional sebagaiman tercantum dalam alenia IV UUD 1945 yaitu
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, dan ikut mencerdaskjan kehidupan bangsa serta melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasar perdamaian abadi dan kesejahteraan sosial.
Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, maka pembangunan dilaksanakan pada
berbagai sektor masyarakat. Salah satu sektor yang yang perlu dibenahi adalah
sektor ekonomi. Pembangunan nasional dapat diwujudkan dengan upaya
penanggulangan kemiskinan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah
satu upaya yang dilakukan adalah dengan cara mencanangkan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM MANDIRI). Program tersebut telah dicangankan
sejak tahun 2007 sampai sekarang ini. Salah satu program dari PNPM MANDIRI
adalah PNPM MANDIRI Pedesaan yang termasuk didalamnya adalah wilayah pesisir
pantai. Program tersebut diupayakan sebagai penyedia lapangan pekerjaan dan
pendapatan bagi rakyat miskin, efisiensi dan efektivitas kegiatan, serta
berhasil dalam menumbuhkan kebersamaan dan partisipasi masyarakat (Dendra
Raditya Yuda Asmara: “PNPM MANDIRI PEDESAN”
B. Perumusan
Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan
kemiskinan ?
2. Bagaimana program pengentasan
kemiskinan selain dengan pendidikan yaitu
dengan menggunakan program PNPM MANDIRI ?
3. Bagaimana program nasional pemberdayaan
masyarakat mandiri pedesaan ?
4.
Apa saja
yang menjadi kendala – kendala dalam proses pelaksanaan program tersebut
sehingga megalami kegagalan dalam pengentasan kemiskinan ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini agar pembaca dapat memahami kemiskinan, dan
juga dapat mngerti manfaat dari PNPM MANDIRI itu sendiri sebagai upaya dalam
mengentaskan kemiskinan di daerah pedesaan terutama di daerah pesisir pantai
yang mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan. Selain
itu pembaca juga dapat mengerti apa saja kendala – kendala yang dialami dalam pelaksanaan
program ini serta bagaiman solusi yang baik agar program tersebut berjalan
dengan lancar dan berhasil dalam mengentaskan kemiskinan pada daerah tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
dari Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan
merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan
evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah
mapan.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
a.
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya
mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami
sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
b.
Gambaran tentang kebutuhan sosial,
termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat.
Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan
dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan
tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
c.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda
melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
d.
Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua
kategori , yaitu Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten , tidak
terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran
absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah yg cukup
menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk
laki laki dewasa).
B. Program
Pengentasan Kemiskinan dengan Menggunakan Program PNPM Mandiri Pedesaan
PNPM Mandiri adalah sebuah akronim (singkatan) dari Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat. Bicara soal PNPM Mandiri, masyarakat tentu akan
dibingungkan dengan banyaknya istilah PNPM Mandiri yang dilengkapi dengan
akronim sektoral, yaitu : PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM Mandiri Generasi, PNPM
Mandiri RESPEK, PNPM Mandiri Pasca Bencana, PNPM Mandiri R2PN, PNPM Mandiri
Perkotaan dan PNPM Mandiri Pariwisata. Kesemua program tersebut merupakan
program-program yang mendukung dan bernaung di bawah koordinasi PNPM Mandiri.
Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan atau
PNPM-Perdesaan atau Rural PNPM) merupakan salah satu program pemberdayaan
masyarakat yang mendukung PNPM Mandiri yang wilayah kerja dan target sasarannya
adalah masyarakat perdesaan. PNPM Mandiri Perdesaan mengadopsi sepenuhnya
mekanisme dan prosedur Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah
dilaksanakan sejak 1998-2007.
Dalam PNPM Mandiri Perdesaan, seluruh anggota masyarakat didorong untuk
terlibat dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses
perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai
kebutuhan paling prioritas di desanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan dan
pelestariannya.Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan berada di bawah binaan
Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Departemen/Kementrian Dalam
Negeri. Program ini didukung dengan pembiayaan yang bersumber dari alokasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), alokasi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD), apartisipasi dari CSR (Corporante Social
Responcibility) dan dari dana hibah serta pinjaman dari sejumlah lembaga
dan negara pemberi bantuan dibawah koordinasi Bank Dunia. Guna mencapai pemahaman
yang utuh tentang PNPM Mandiri Pedesaan dilokasi program, serta dalam rangka
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat luas terhadap keberadaan
probram, maka dalam pelaksanaannya.
C. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan
adalah program yang dicanangkan oleh Pemerintah
Indonesia untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan
berkelanjutan yang dititik beratkan pada pencapaian kesejahteraan dan
kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Beberapa langkah yang di tempuh
dalam mencapai hal tersebut antara lain :
1. Peningkatan
kapasitas masyarakat dan kelembagaannya
2. Pelembagaan
system pembangunan partispatif
3. Pengefektifan
fungsi dan peran pemerintahan local
4. Peningkatan
kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana social dasar dan ekonomi masyarakat
5. Pengembangan
jaringan kemitraan dalam masyarakat
6. Selain itu
PNPM Mandiri Pedesaan juga membangun dan memberikan layanan seperti:
·
Membangun sarana prasarana pendukung bagi desa – desa
yang membutuhkan yang diperuntukkan untuk menciptakan lapangan kerja didesa,
terutama bagi rumah tangga miskin, meningkatkan kepedulian, perhatian/dukungan
dan keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan, meningkatkan kualitas
kegiatan dengan penggunaan teknologi sederhana, meningkatkan ketrampilan
masyarakat desa dalam perencanaan, pengendalian, monitoring dan pemeliharaan
prasarana, dalam teknis pelaksanaan, sehingga dengan hal itu maka pendapatan
masyarakat dapat menigkat.
·
Dalam bidang pendidikan PNPM Mandiri pedesaan juga
ikut memperbaiki, karena bidang pendidikan merupakan salah satu jenis kegiatan
yang dapat dipilih masyarakat secara demokratis pada Musyawarah Desa dan
Musyawarah Antar Desa. Dalam layanan kesehatan diupayakan untuk meningkatkan
kesejahteraan rumah tangga miskin dengan meningkatkan derajat kesehatan rumah
tangga miskin, melalui peningkatan peran serta masyarakat dan mendekatkan
bidang pelayan kesehatan dasar yang murah, mudah dan terjangkau, serta dapat
dikelola mandiri oleh masyarakat.
·
Dalam menyukseskan program tersebut, dikembangkanlah
strategi menjadikan masyarat miskin sebagai motor utama serta menitik
beratkan pada pembangunan partisipatif dan menguat kan lembaga-lembaga yang ada
didesa, sehingga masyarakat mampu mengembangkan potensi – potensinya sebagai
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan mengurangi angka kemiskinan
pada masyarakat pedesaan terutama masyarakat pesisir pantai.
D.
Kendala –
Kendala yang dihadapi dalam Pengentasan Kemiskinan dengan program PNPM Mandiri
Pedesaan
Dengan mencanangkan program PNPM Mandiri Pedesaan di
daerah pedesaan tersebut memang sudah banyak kemiskinan yang sudah dapat
teratasi, tetapi apakah program tersebut benar – benar sudah membantu.
Kenyataan bahwa sejak pertama kali dicanangkan pada tahun 2007, belum
mampu mengubah peta kemiskinan di Indonesia (desa dinyatakan sebagai pemberi
kontribusi terbesar dalam jumlah penduduk miskin di Indonesi, sebesar 63,38 %
tentu menjadi pekerjaan berat bagi PNPM yang diharapkan mampu menuntaskan
program kerjanya pada tahun 2014 yang artinya masyarakat perdesaan telah mampu
mensejahterakan diri sendiri.
Suatu harapan yang sangat mungkin tercapai mengingat perangkat, strategi, serta
system program benar telah disusun sesempurna mungkin dalam mencapai tujuan.
Setidaknya ada tujuh hal yang harus diwaspadai bagi para pelaku PNPM dalam
pelaksanaan dilapangan, yang tanpa disadari merupakan bom waktu yang siap
menghancurkan semua perjalanan PNPM dalam mewujudkan tujuan kesejahteraan
masyarakat.
Beberapa hal
tersebut, antara lain :
1. Pelaku
terlalu administratif sehingga terkesan mengabaikan beberapa hal penting
asalkan secara pelaporan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Karena
terlalu administratif ketakutan salah menyebabkan Fasilitator seolah berperan
ganda sebagai eksekutor dan masyarakat hanya menjadi objek penderita. Fatalnya,
hal tersebut bukannya menstimulasi keberdayaan masyarakat malah semakin
memperburuk sikap ketergantungan masyarakat.
3. Pelaku tidak
mampu mengindenfikasi penyebab kemiskinan di desa sehingga dana BLM yang
alih-alih berfungsi sebagai stimulan keberdayaan masyarakat dalam
mengentaskan kemiskinan hanya menjadi alat memperlengkap prasarana desa tanpa
tujuan yang jelas.
4. Pelaku tidak
mampu melakukan transfer pengetahuan kepada masyarakat sehingga yang
terjadi adalah system partisipasi semu dimana masyarakat hanya
melaksanakan petunjuk Fasilitator tanpa mampu menyerap pembelajaran yang ada
didalamnya.
5. Pelaku
kurang meng - update pengetahuan sehingga proses transfer pengetahuan
juga menjadi kurang maksimal bahkan terkesan memutar kaset lama yang
membosankan.
6. Tuntutan
laju progress kegiatan sesuai alur tahapan menyebabkan beberapa proses
pembelajaran terkesan asal ada dan diabaikan esensinya. Padahal pendidikan
sebagai alat pembebasan manusia dan keberpihakan kepada rakyat merupakan sember
penting berkembangnya wacana partisipasi dalam pembangunan
7. Kurangnya
partisipasi masyarakat terutama masyarakat miskin sudah dianggap sebuah
kewajaran dan bukan sama sekali kegagalan fasilitasi.
8. Dengan
adanya kendala – kendala tersebut maka pengentasan kemiskinan dengan
menggunakan program PNPM Mandiri Pedesaan pada masyarakat pedesaan termasuk
didalamnya adalah masyarakat pesisir pantai belum dapat berjalan dengan lancar
apalagi berhasil.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemiskinan merupakan hal yang yang biasa
dalam kehidupan saat ini, walaupun memang banyak kita ketahui bahwa banyak
orang yang memang hidup mewah. Apalagi kemiskinan yang terjadi di daerah
pedesaan di pesisir pantai yang masyarakatnya kebanyakan mempunyai mata
pencaharian sebagai nelayan yang berpenghasilan tidak tetap dan sering kali
tidak mencukupi kebutuhan sehari – hari. Oleh karena itu salah satu caraa untuk
megatasi kemiskinan atau dengan kata lain untuk melakukan pemerataan
kesejahteraan bagi masyarakat miskin adalah dengan program PNPM MANDIRI. Karena
dengan program tersebut masyarakat merasa cukup terbantu dalam perekonomiannya
dan dapat mengembangkan potensinya, sehingga mereka mendapat kesempatan untuk
mendapatkan lapangan pekerjaan yang layak atau mereka juga sudah mampu
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, sehingga mereka tidak harus
menggantungkan hidupnya dengan mata pencahariannya sebagai nelayan.
PNPM MANDIRI memang sudah banyak
dilaksanakan, akan tetapi banyak kendala – kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan program tersebut, antara lain karena kurangnya partisipasi dari
masyarakat dalam keikutsertaan program tersebut. Tetapi hal itu dapat diatasi
dengan memberikan pengertian dan pengetahuan akan pentingnya program tersebut
untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Dengan adanya program tersebut
diharapkan dapat menjadi salah satu cara dalam mengatasi kemiskinan dan
meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat pedesaan terutama masyarakat
dipesisir pantai.
B. Saran
Memang sekarang ini program PNPM MANDIRI
sudah terlaksana, akan tetapi akan laebih baik apabila adanya kerjasama yang
baik ntara masyarakat dan pemerintah agar pelaksanaan program tersebut dapat
berjalan dengan baik dan masyarakat pedesaan dapat meningkat kesejahteraan hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA
·
Huri, Daman, Moh.Miftahusyaian,Ronald J Warsa, Sutomo,
Yudha Amita.2008. Demokrasi dan Kemiskinan. Malang : program Sekolah
Demokrasi bekerjasama dengan AVERROES PRESS
·
http://asmalaizza.wordpress.com/2009/05/25/pemerataan-akses-pendidikan-bagi-masyarakat-miskin-dan-masyarakat-terpencil/ (25-05-2011/19.36)
·
Sudjana,S.,H.Djudju,Prof.;Spd.,M.Ed.,PhD.2001.PendidikanLuar
Sekolah.Bandung: Falah Production
Tidak ada komentar:
Posting Komentar